A. Sejarah Kurva IS-LM
Sir John Richard Hicks adalah seorang ekonom Inggris dan salah satu ekonom paling penting
dan berpengaruh pada abad kedua puluh. Yang paling
besar kontribusina di bidang ekonomi adalah pernyataan teori
permintaan konsumen dalam ekonomi mikro, dan model IS / LM (1937), yang
diringkas dari pandangan makroekonomi Keynesian.
Bukunya Value and Capital (1939) secara
signifikan menjelaskan tentang General-Equilibrium dan Value Theory. The
Compensated Demand Function merupakan sebutan fungsi permintaan Hicks.
Pada tahun 1972 ia menerima
Hadiah Nobel dalam Ilmu Ekonomi atas kontribusi pionir padateori General-Equilibrium dan Walfare Theory.
Asumsi-asumsi
yang mendasari model IS-LM merupakan kombinasi asumsi-asumsi model Klasik dan
Keynes. Asumsi Klasik yang digunakan adalah pasar akan senantiasa berada dalam
keseimbangan. Sedangkan asumsi Keynes yang digunakan adalah uang sebagai alat
transaksi dan spekulasi. Lebih rincinya adalah sebagai berikut:
1)
Pasar akan selalu berada dalam keseimbangan. Permintaan sama dengan
penawaran (S=D)
2) Berlaku Hukum Walras, dimana dalam perekonomian
terdapat sejumlah n pasar, dan sebanyak n-1 pasar telah berada dalam
keseimbangn, maka pasar ke-n niscaya telah mencapai keseimbangan.
3)
Funsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. MD = Mt +
Msp
4)
Dimana MD = total permintaan uang
5)
Mt = permintaan uang untuk transaksi
6)
Msp = permintaan uang untuk spekulasi
7)
Perekonomian adalah perekonomian tertutup. Y = C + S.
8) Model komparatif statis. Analisis yang
dilakukan adalah perubahan dari satu keseimbangan ke kondisi keseimbangan
lainnya.
Dalam ekonomi konvensional, kesimbangan umum dapat terjadi apabila pasar
barang dan pasar uang ada di dalam keseimbangan. Dalam keadaan keseimbangan
umum ini besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang terjadi
akan mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang seimbang
baik di pasar barang maupun di pasar uang.
C. Pasar
Barang (Kurva IS)
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu. Permintaan dalam pasar
barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di dalam
negeri, sementara yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa yang
diproduksi dalam negeri.
Kurva IS adalah Kurva yang
menunjukkan kombinasi antara suku bunga dan
tingkat pendapatan, dimana pasar barang berada dalam kondisi keseimbangan.
Kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa.
Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan
terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam
kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser
kurva IS ke kiri.
Kurva IS memiliki kemiringan negatif karena tingkat suku bunga yang
lebih tinggi menurunkan pengeluaran investasi, yang pada gilirannya menurunkan
permintaan agregat serta tingkat pendapatan keseimbangan.
Kurva IS melandai kebawah karena keluaran dan suku
bunga memiliki hubungan berbanding terbalik di pasar barang: Apabila keluaran
meningkat maka akan lebih banyak uang yang ditabung, yang artinya suku bunga
haruslah diturunkan untuk mendorong investasi yang cukup sehingga sepantaran
dengan tabungan.
Kita
mengetahui bahwa dalam pasar barang ada tingkat ekuilibrium output (pendapatn)
agregat (Y) untuk tiap nilai tingkat bunga (r). untuk nilai r tertentu, kita
bisa menentukan nilai ekuilibrium Y. Nilai ekuilibrium Y turun ketika r naik
dan naik ketika r turun. Oleh sebab itu, ada hubungan negative antara
ekuilibrium Y dengan r. Alasan hubungan negative ini adalah hubungan negative
antara investasi yang direncanakan dengan tingkat bunga. Ketika tingkat bunga
naik, investasi yang direncanakan (I) turun, dan penurunan dalam I ini
menyebabkan penurunan nilai ekuilibrium Y.
Kita
juga mengetahui dari analisis sebelumnya dalam pasar barang, bahwa ketika
pembelian pemerintah (G) meningkat dengan tingkat bunga konstan, nilai
ekuilibrium Y naik. Ini berarti kurva IS bergeser ke kanan ketika G meningkat.
Dengan r sama dan nilai G lebih tinggi, nilai ekuilibrium Y lebih besar. Ketika
G turun, kurva IS bergeser ke kiri.
Faktor - faktor yang mempengaruhi kurva IS, yaitu sebagai
berikut:
1. Bilangan
pengganda (multiplier)
Besarnya kecilnya pengganda mempengaruhi, baik intercept maupun slope dari fungsi IS. Semakin besar pengganda, maka intercept dan slope kurva IS semakin besar pula. Sedangkan besar kecilnya
pengganda itu sendiri dipengaruhi oleh kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC)
atau b dan elastisitas investasi terhadap pendapatan (f).
2. Kepekaan
investasi terhadap perubahan dalam tingkat bunga (interest
elasticity of investment).
Semakin peka (sensitive)
investasi terhadap perubahan dalam tingkat bunga, maka slope kurva IS akan semakin curam (steeper), sedangkan intercept-nya
adalah tetap atau tidak berubah. Sebaliknya, semakin tidak sensitif (insensitive) investasi terhadap
perubahan dalam tingkat bunga, maka slope
kurva IS akan semakin datar (flatter).
Jadi, elastisitas investasi terhadap tingkat bunga hanya mempengaruhi
kemiringan (slope) kurva IS,
sementara intercept-nya tetap, yang
berarti pula tidak akan menyebabkan kurva IS tersebut bergeser.
3. Kebijakan
pemerintah (fiscal policy).
Perubahan didalam peubah kebijakan fiskal seperti
pengeluaran pemerintah (G) dan pajak (T) akan mempengaruhi intercept kurva IS, tetapi tidak berpengaruh terhadap slope kurva IS. Dengan perkataan lain,
perubahan dalam peubah kebijakan fiskal (G dan T) hanya akan menyebabkan kurva
IS bergeser dengan kemiringan (slope)
tetap. Kebijakan fiskal sebenarnya dapat pula mempengaruhi kemiringan kurva IS,
kalau pajak yang dipungut pemerintah adalah pajak pendapatan (incuded tax), dimana tarif pajak (tax rate) akan mempengaruhi pengganda (multiplier), dan selanjutnya pengganda
akan mempengaruhi, baik intercept
maupun slope kurva IS yang
bersangkutan.
D. Pasar Modal / Pasar Uang (Kurva LM)
Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang muncul di pasar uang dinyatakan dengan Kurva LM. Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa tingkat bunga
menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset
perekonomian yang paling likuid, yaitu uang. Keseimbangan pasar uang tercapai bila permintaan uang(L)
telah sama dengan penawaran uang(M).
Jadi,
L = M
Kurva
LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan
keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil. Kurva LM memiliki kemiringan positif.
Kenaikan suku bunga akan menurunkan permintaan saldo riil. Untuk mempertahankan
agar tingkat permintaan saldo riil bisa sama dengan tingkat penawaran tetap,
pendapatan harus ditingkatkan. Semakin besar kepekaan permintaan akan uang
terhadap pendapatan, dan semakin rendah kepekaan permintaan akan uang terhadap,
maka semakin curamlah kurva LM.
Hal-hal utama mengenai Kurva LM
adalah sebagai berikut:
·
Kurva LM adalah kombinasi dari tingat
suku bunga dan tingkat pendapatan, sehingga pasar uang berada dalam situasi
keseimbangan.
· Bila pasar uang berada pada situasi yang seimbang, demikian juga dengan
pasar obligasi. Karenanya kurva LM adalah juga merupakan kombinasi dari tingkat
pendapatan dan suku bunga, sehingga pasar obligasi pada situasi keseimbangan.
· Kurva LM miring secara positif. Karena penawaran uang adalah tetap,
kenaikan tingkat pendapatan, yang menaikkan jumlah uang yang diminta, haruslah
disertai dengan kenaikan suku bunga. Hal ini menurunkan jumlah uang yang
diminta, dan karenanya mempertahankan keseimbangan pasar uang.
· `Kurva LM bergeser oleh terjadinya perubahan penawaran uang. Kemudian
penawaran uang akan menggeser kurva LM ke sebelah kanan.
0 comments:
Post a Comment