Tuesday, April 7, 2015

KESEIMBANGAN DI PASAR BARANG DAN JASA (EQUILIBRIUM KURVA IS-LM)



A. Sejarah Kurva IS-LM
Sir John Richard Hicks adalah seorang ekonom Inggris dan salah satu ekonom paling penting dan berpengaruh pada abad kedua puluh. Yang paling besar kontribusina di bidang ekonomi adalah pernyataan teori permintaan konsumen dalam ekonomi mikro, dan model IS / LM (1937), yang diringkas dari pandangan makroekonomi Keynesian. Bukunya Value and Capital (1939) secara signifikan menjelaskan tentang General-Equilibrium dan Value TheoryThe Compensated Demand Function merupakan sebutan fungsi permintaan Hicks.
Pada tahun 1972 ia menerima Hadiah Nobel dalam Ilmu Ekonomi atas kontribusi pionir padateori General-Equilibrium dan Walfare Theory.


B. Asumsi-Asumsi Pokok
Asumsi-asumsi yang mendasari model IS-LM merupakan kombinasi asumsi-asumsi model Klasik dan Keynes. Asumsi Klasik yang digunakan adalah pasar akan senantiasa berada dalam keseimbangan. Sedangkan asumsi Keynes yang digunakan adalah uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. Lebih rincinya adalah sebagai berikut:
1)      Pasar akan selalu berada dalam keseimbangan. Permintaan  sama dengan penawaran (S=D)
2)      Berlaku Hukum Walras, dimana dalam perekonomian terdapat sejumlah n pasar, dan sebanyak n-1 pasar telah berada dalam keseimbangn, maka pasar ke-n niscaya telah mencapai keseimbangan.
3)      Funsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. MD = Mt + Msp
4)      Dimana MD = total permintaan uang
5)      Mt = permintaan uang untuk transaksi
6)      Msp = permintaan uang untuk spekulasi
7)      Perekonomian adalah perekonomian tertutup. Y = C + S.
8)      Model komparatif statis. Analisis yang dilakukan adalah perubahan dari satu keseimbangan ke kondisi keseimbangan lainnya.

Dalam ekonomi konvensional, kesimbangan umum dapat terjadi apabila pasar barang dan pasar uang ada di dalam keseimbangan. Dalam keadaan keseimbangan umum ini besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang terjadi akan mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang seimbang baik di pasar barang maupun di pasar uang.

C. Pasar Barang (Kurva IS)
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu.  Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di dalam negeri, sementara yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri.
Kurva IS adalah Kurva yang menunjukkan kombinasi antara suku bunga dan tingkat pendapatan, dimana pasar barang berada dalam kondisi keseimbangan.
Kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.
Kurva IS memiliki kemiringan negatif karena tingkat suku bunga yang lebih tinggi menurunkan pengeluaran investasi, yang pada gilirannya menurunkan permintaan agregat serta tingkat pendapatan keseimbangan.
Kurva IS melandai kebawah karena keluaran dan suku bunga memiliki hubungan berbanding terbalik di pasar barang: Apabila keluaran meningkat maka akan lebih banyak uang yang ditabung, yang artinya suku bunga haruslah diturunkan untuk mendorong investasi yang cukup sehingga sepantaran dengan tabungan.
Kita mengetahui bahwa dalam pasar barang ada tingkat ekuilibrium output (pendapatn) agregat (Y) untuk tiap nilai tingkat bunga (r). untuk nilai r tertentu, kita bisa menentukan nilai ekuilibrium Y. Nilai ekuilibrium Y turun ketika r naik dan naik ketika r turun. Oleh sebab itu, ada hubungan negative antara ekuilibrium Y dengan r. Alasan hubungan negative ini adalah hubungan negative antara investasi yang direncanakan dengan tingkat bunga. Ketika tingkat bunga naik, investasi yang direncanakan (I) turun, dan penurunan dalam I ini menyebabkan penurunan nilai ekuilibrium Y.
Kita juga mengetahui dari analisis sebelumnya dalam pasar barang, bahwa ketika pembelian pemerintah (G) meningkat dengan tingkat bunga konstan, nilai ekuilibrium Y naik. Ini berarti kurva IS bergeser ke kanan ketika G meningkat. Dengan r sama dan nilai G lebih tinggi, nilai ekuilibrium Y lebih besar. Ketika G turun, kurva IS bergeser ke kiri.

Faktor - faktor yang mempengaruhi kurva IS, yaitu sebagai berikut:

1.      Bilangan pengganda (multiplier)
Besarnya kecilnya pengganda mempengaruhi, baik intercept maupun slope dari fungsi IS. Semakin besar pengganda, maka intercept dan slope kurva IS semakin besar pula. Sedangkan besar kecilnya pengganda itu sendiri dipengaruhi oleh kecenderungan mengkonsumsi marjinal (MPC) atau b dan elastisitas investasi terhadap pendapatan (f).

2.      Kepekaan investasi terhadap perubahan dalam tingkat bunga (interest elasticity of investment).
Semakin peka (sensitive) investasi terhadap perubahan dalam tingkat bunga, maka slope kurva IS akan semakin curam (steeper), sedangkan intercept-nya adalah tetap atau tidak berubah. Sebaliknya, semakin tidak sensitif (insensitive) investasi terhadap perubahan dalam tingkat bunga, maka slope kurva IS akan semakin datar (flatter). Jadi, elastisitas investasi terhadap tingkat bunga hanya mempengaruhi kemiringan (slope) kurva IS, sementara intercept-nya tetap, yang berarti pula tidak akan menyebabkan kurva IS tersebut bergeser.

3.      Kebijakan pemerintah (fiscal policy).
Perubahan didalam peubah kebijakan fiskal seperti pengeluaran pemerintah (G) dan pajak (T) akan mempengaruhi intercept kurva IS, tetapi tidak berpengaruh terhadap slope kurva IS. Dengan perkataan lain, perubahan dalam peubah kebijakan fiskal (G dan T) hanya akan menyebabkan kurva IS bergeser dengan kemiringan (slope) tetap. Kebijakan fiskal sebenarnya dapat pula mempengaruhi kemiringan kurva IS, kalau pajak yang dipungut pemerintah adalah pajak pendapatan (incuded tax), dimana tarif pajak (tax rate) akan mempengaruhi pengganda (multiplier), dan selanjutnya pengganda akan mempengaruhi, baik intercept maupun slope kurva IS yang bersangkutan.

D. Pasar Modal / Pasar Uang (Kurva LM)
Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang dinyatakan dengan Kurva LM. Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset perekonomian yang paling likuid, yaitu uang. Keseimbangan pasar uang tercapai bila permintaan uang(L) telah sama dengan penawaran uang(M).
Jadi, L = M
Kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil. Kurva LM memiliki kemiringan positif. Kenaikan suku bunga akan menurunkan permintaan saldo riil. Untuk mempertahankan agar tingkat permintaan saldo riil bisa sama dengan tingkat penawaran tetap, pendapatan harus ditingkatkan. Semakin besar kepekaan permintaan akan uang terhadap pendapatan, dan semakin rendah kepekaan permintaan akan uang terhadap, maka semakin curamlah kurva LM.

Hal-hal utama mengenai Kurva LM adalah sebagai berikut:
·           Kurva LM adalah kombinasi dari tingat suku bunga dan tingkat pendapatan, sehingga pasar uang berada dalam situasi keseimbangan.
·       Bila pasar uang berada pada situasi yang seimbang, demikian juga dengan pasar obligasi. Karenanya kurva LM adalah juga merupakan kombinasi dari tingkat pendapatan dan suku bunga, sehingga pasar obligasi pada situasi keseimbangan.
·       Kurva LM miring secara positif. Karena penawaran uang adalah tetap, kenaikan tingkat pendapatan, yang menaikkan jumlah uang yang diminta, haruslah disertai dengan kenaikan suku bunga. Hal ini menurunkan jumlah uang yang diminta, dan karenanya mempertahankan keseimbangan pasar uang.
·         `Kurva LM bergeser oleh terjadinya perubahan penawaran uang. Kemudian penawaran uang akan 
      menggeser kurva LM ke sebelah kanan.

0 comments:

Post a Comment