Thursday, May 21, 2015

PENGARUH TARIF UNTUK NEGARA BESAR


Dampak-dampak keseimbangan parsial  dari pemberlakuan tarif dapat dilihat dari gambar dibawah ini :



Pada panel-panel di atas, nampak simbol SH yang melambangkan kurva penawaran domestik di Negara besar tersebut untuk komoditi X, sedangkan SF  melambangkan kurva penawaran komoditi X dari negara-negara lain dan SH + F  merupakan keseluruhan kurva penawaran komoditi X. Dalam kondisi tanpa tariff atau perdagangan bebas, kurva DH (permintaan domestik terhadap komoditi X) berpotongan dengan SH + F. Perpotongan itu terjadi di titik B (lihat panel sebelah bawah), dan di titik itu Px = 2 dolar dan Qx = AB = 50 (dari jumlah tersebut, Ac = 20X dipasok oleh produsen domestik, sedangkan CB = 30X disediakan oleh produsen negara lain). Seandainya Negara besar tersebut memberlakukan tarif impor ad valorem sebesar 50 persen (t) terhadap komoditi X, maka total kurva penawaran akan bergeser hingga 50 persen dan menjadi SH + F + T. Kini DH berpotongan dengan SH + F + T di titik H. Di titik tersebut, Px = 2,5 dolar dan Qx = GH = 40 (dari jumlah itu GJ atau 25X dipasok oleh produsen domestik, sedangkan sisanya yakni CH = 15X, diimpor). Penurunan surplus konsumen sama dengan penjumlahan bidang-bidang segi empat a + b + c + d = 22,5 dolar. Dari jumlah tersebut a = 11,25 dolar merupakan kenaikan rente atau surplus produsen yang diterima oleh para pengusaha domestik, c = 7,5 dolar merupakan pendapatan tarif yang diterima oleh pemerintah negara besar tadi dari konsumen domestik, sedangkan sisanya (jumlah dua segi tiga b + d = 3,75 dolar) merupakan biaya proteksi atau biaya bobot mati yang harus dipikul oleh perekonomian negara besar tadi secara keseluruhan. Karena pemerintah memperoleh pendapatan tambahan dari tarif sebesar MNIK = e = 4,95 dolar (dari para pengekspor di negara lain), maka secara keseluruhan perekonomian negara ini memperoleh keuntungan bersih sebesar 1,2 dolar dari pemberlakuan tarif.

Dengan demikian, Negara besar tersebut menerima keuntungan netto sebesar 1,2 dolar (e - b - d) dari adanya tarif impor itu. Seandainya keuntungan yang diperoleh dari membaiknya nilai tukar perdagangan sama dengan biaya proteksinya, maka tarif itu tidak menguntungkan Negara besar yang bersangkutan, namun juga tidak merugikannya. Akan tetapi seandainya perbaikan nilai tukar perdagangan membuahkan keuntungan yang lebih kecil dibandingkan dengan biaya proteksi tarif, maka negara besar tadi mengalami kerugian.

1 comments:

  1. Pertanyaan lain ada gk kak selain dia itu,, terimakasih

    ReplyDelete